Senin, 09 September 2013

Rusia Menantang AS: Serang Suriah, Negara Barat Tak Akan Menang Mudah

Rusia menyebut intervensi militer negara barat tidak akan dengan mudah mengalahkan pemerintahan Suriah.

Karena Suriah memiliki sistem pertahanan udara untuk menghalau serangan.



“Jika militer AS bersama NATO meluncurkan operasi melawan Suriah, mereka tidak akan menang mudah,” ujar laporan Interfax yang mengutip sumber dari militer dikutip Al-Arabiya, Rabu (28/8/13).

Menurut laporan, Suriah memiliki sistem rudal udara multi-fungsi dan pertahanan udara lainnya. Suriah telah meningkatkan sistem pertahanan udara akhir-akhir ini. Sistem rudal jarak menengah buatan Rusia yang dimiliki Suriah dapat menghancurkan kapal dan pesawat yang membawa bom dan rudal.

Sejumlah negara barat yang dipimpin AS mempertimbangkan serangan udara melawan pemerintahan Damaskus untuk merespon dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan Suriah pekan lalu.

Moskow mengatakan penggunakan pasukan melawan Suriah akan memiliki konsekuensi berat untuk regional. Rusia tidak akan ikut terlibat secara militer dalam konflik tersebut.

Tapi tak menutup kemungkinan Rusia akan membantu walau tak secara langsung. Sama seperti Cina, Iran dan Korea Utara, mereka partinya akan bersekutu dengan Rusia untuk menghadapi Israel, Amerika dan Uni Eropa juga Liga Arab.

Namun ada gebrakan dari Rusia, yang ternyata pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2013 lalu sudah mengirimkan lagi tambahan sebanyak dua buah kapal perangnya.

Ini diperkuat dengan pernyataan Angkatan Laut Rusia pada hari Kamis (29/8/2013) yang mengumumkan bahwa mereka telah mengirim dua kapal perang ke Laut Tengah, dekat pantai Suriah. Akankah konflik di Suriah melibatkan militer Rusia?


Sementara itu, Rusia adalah negara yang selama ini memasok persenjataan untuk kubu Pemerintah Suriah. Termasuk di dalam daftar pasokan itu, rencana pengiriman rudal S-300 yang disebut setara dengan rudal Patriot milik Amerika Serikat, yang “terkenal” sejak dipakai di Perang Teluk pada 1991.

Apa saja senjata buatan Rusia yang telah dipasok untuk Suriah? Ini daftarnya:

Hampir 5.000 tank.
2.500 kendaraan tempur infanteri.
2.500 unit artileri self-propelled atau diderek.
325 pesawat taktis.
143 helikopter.
Hampir 2.000 peralatan pertahanan udara.

Sementara itu, rudal S-300 yang dikirim Rusia ke Suriah, memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Quote:
Persenjataan darat ke udara, penghancur pesawat, kapal, dan rudal balistik.
Jenis: permukaan sistem rudal udara mampu menghantam pesawat, kapal pesiar ,dan balistik rudal.
Kemampuan: menembakkan dua rudal dalam satu waktu secara vertikal, fleksibel, dan akurat.
Setiap kendaraan peluncur memiliki empat rudal. Satu batalyon penuh mencakup enam kendaraan peluncur.
Jarak jelajah rudal: 5-150 kilometer, dengan ketinggian sampai 30 kilometer.
Jeda minimal untuk tembakan berikutnya: 5 menit.

AS Telah Kerahkan 300 Marinir di Perbatasan Suriah

Sebuah gugus tugas 300 marinir AS telah dikerahkan di perbatasan Suriah setelah Presiden Obama menyetujui mengulurkan tangan untuk membantu pihak pemberontak dalam mengakhiri rezim Bashar al-Assad.

Sebuah sistem rudal anti-pesawat terbang ‘the Patriot’, juga sudah dipindahkan ke daerah konflik utara Al-Mafraq di daerah Yordania bagian utara, sebagai persiapan “pihak Barat” untuk mengirim persenjataan dan arteleri kepada pemberontak.
us army tentara amerika

Tentara AS dikerahkan ke Suriah


“Gerakan pasukan yang diterjunkan telah terjadi sebelumnya di bawah penyamaran latihan militer yang diadakan minggu ini, tetapi akan tetap ditempatkan disana selama berbulan-bulan,” menurut sumber Gedung Putih.

“Para pasukan dan peralatan yang dimaksudkan itu untuk meningkatkan stabilitas di kawasan tersebut, bukan untuk melatih pejuang pemberontak atau operasi peluncuran di Suriah,” kata para pejabat AS.

Keterlibatan Barat dalam konflik semakin ditingkatkan sejak bulan Juni 2013 setelah keputusan Obama, yang diikuti konfirmasi bahwa rezim Assad telah menggunakan senjata kimia yang menyimpang dari Washington dan melewati “garis merah” yang ditetapkan AS.

Rusia mengecam tindakan AS tersebut melalui Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov yang mengatakan hal itu bisa menyebabkan eskalasi konflik.

Jika krisis Suriah berlarut-larut, bisa jadi inilah awal dari Perang Dunia Ketiga

Dilansir Sawa dan Russia Today, Sabtu (31/08/2013), serangan ke Suriah sangat berpotensi memicu perang dunia ke-3.

Pemerintah AS dan Perancis sangat yakin, serangan nanti hanya ‘terbatas’ dan tidak akan mendapat perlawanan berarti dari Suriah. Namun asumsi itu dipatahkan oleh laporan yang dilansir Dekapfile yang menyebut Suriah justru mempersiapkan diri untuk memberikan perlawanan kepada AS dan Perancis.

Headline dalam laporan televisi Al Jazeera memperingatkan, apa yang terjadi jika Suriah berhasil menenggelamkan sebuah kapal angkatan laut AS atau tentara Suriah bisa memukul semua target milik AS di kawasan Timur Tengah?

the end sumber

0 komentar:

Posting Komentar